Berandasehat.id – Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Dtemukan, anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak alergi.

“Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), konsultan alergi dan imunologi anak di acara diskusi daring Bicara Gizi yang dihelat Danone Specialized Nutrition, baru-baru ini. 

Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup. Selain mempengaruhi kesehatan dan fisik anak, alergi makanan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anak seperti terbatasnya pemilihan makanan di luar rumah dan di sekolah, kecemasan timbulnya reaksi alergi jika tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut, serta berisiko mengalami perundungan di sekolah. 

Ilustrasi perundungan anak (dok. istimewa)

Disampaikan psikolog anak, Anastasia Satriyo kondisi alergi yang dialami anak bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat mempengaruhi kondisi psikologi anak dan orang tua. 

Penelitian menunjukkan bahwa 41% orang tua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka. Karena itu, alergi bukan hanya dapat memengaruhi pada psikologis si kecil, namun orang tua akan turut merasakan efeknya secara langsung.

“Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi akan bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya. Kondisi psikologis yang berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya,” kata Anastasia.

Anastasia menyarankan agar orang tua tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. “Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada anak dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi,” pungkasnya. (BS)

Advertisement