Berandasehat.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sudah waktunya untuk pemeriksaan realitas tentang virus setelah kematian sejuta jiwa akibat wabah tahun ini. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO COVID-19, mengatakan jumlah korban itu ‘memilukan’ karena tes, perawatan, vaksin, dan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mengendalikan penyakit semuanya tersedia.
“Mengingat kita berada di tahun ketiga pandemi, (angka) ini semakin tragis mengingat kita memiliki alat yang benar-benar dapat mencegah kematian,” ujar Van Kerkhove alam interaksi langsung di saluran media sosial WHO, Jumat (26/8/2022). “Banyak dari kita menjadi mati rasa dengan angka-angka.”
“Kita butuh pemeriksaan realitas. Kita benar-benar perlu mengetahui di mana kita saat ini berada. Kita seharusnya tidak berada dalam posisi dengan 14.000 atau 15.000 orang meninggal setiap minggu. Sungguh seharusnya tidak,” ujar Van Kerkhove dilaporkan AFP.

Van Kerkhove bersikeras bahwa pandemi belum berakhir, tetapi dapat diakhiri sementara orang-orang terus menjalani kehidupan sehari-hari mereka. “Kita hanya perlu sedikit memikirkannya, menjadi sedikit lebih berhati-hati,” katanya.
“Banyak orang berbicara tentang hidup dengan COVID. Tetapi kita harus hidup dengan ini secara bertanggung jawab. Satu juta kematian tahun ini tidak hidup dengan COVID. Memiliki 15.000 kematian per minggu tidak hidup dengan COVID-19 secara bertanggung jawab,” ujarnya.
Hampir 6,45 juta kematian telah dilaporkan ke WHO sejak virus itu pertama kali terdeteksi di Cina pada akhir 2019.
Lebih dari 5,3 juta kasus baru dilaporkan ke badan kesehatan PBB pekan lalu. “Ini adalah angka yang sangat besar, dan itu terlalu rendah,” kata Van Kerkhove,. “Kami melihat virus ini beredar sangat intens di seluruh dunia. Sayangnya, virusnya tidak akan hilang.” (BS)