Berandasehat.id – Ada temuan terbaru soal kemampuan otak dalam memulihkan diri dari cedera. Jenis sel otak yang dapat memperbarui dirinya sendiri diatur oleh irama sirkadian, memberikan wawasan yang signifikan tentang bagaimana jam internal tubuh dapat mendorong penyembuhan setelah cedera otak traumatis (TBI), demikian penelitian baru dari Children’s National Hospital.
Dirilis dalam edisi terbaru eNeuro, temuan ini membuka jalan baru penyelidikan untuk terapi TBI di masa depan. Cedera TBI saat ini dikelola hanya dengan perawatan suportif dan rehabilitasi, bukan pilihan pengobatan obat yang ditargetkan.
Temuan itu juga menggarisbawahi pentingnya mengatasi gangguan sirkadian untuk membantu penyembuhan otak yang cedera.
Banyak sel tubuh mengikuti irama 24 jam yang didorong oleh gen yang dikenal sebagai jam sirkadian. Tim peneliti Children’s National menemukan bahwa jenis sel otak yang relatif baru ditemukan, dikenal sebagai NG2-glia, atau sel prekursor oligodendrosit, juga mengikuti ritme sirkadian.
Jenis sel ini adalah salah satu dari sedikit yang terus memperbaharui diri sepanjang masa dewasa dan terutama berkembang biak pada minggu pertama setelah cedera otak.
“Kami telah menemukan bukti untuk peran jalur molekul terkenal ini, yakni jam sirkadian molekuler, dalam mengatur kemampuan NG2-glia untuk berkembang biak, baik saat istirahat maupun setelah cedera,” kata Terry Dean, M.D., Ph.D., spesialis perawatan kritis di Children’s National dan penulis utama makalah ini.

“Ini akan berfungsi sebagai titik awal untuk menyelidiki lebih lanjut jalur untuk mengendalikan regenerasi sel dan mengoptimalkan pemulihan setelah cedera,” imbuhnya.
Kadang-kadang disebut ‘epidemi diam’ TBI menimpa sekitar 69 juta orang di seluruh dunia setiap tahun, dengan cedera mulai dari gegar otak ringan hingga cedera parah yang menyebabkan kematian atau cacat seumur hidup.
Di Amerika Serikat saja, sekitar 2,8 juta orang menderita TBI setiap tahun, termasuk 630.000 adalah anak-anak. TBI adalah penyebab utama kematian pada orang di bawah usia 45 tahun, dan mereka yang bertahan hidup sering mengalami cacat fisik, kognitif, dan psikologis yang menetap.
Namun sejauh ini tidak ada terapi yang ditargetkan untuk TBI, menciptakan kebutuhan kritis untuk mengungkap mekanisme yang dapat membuka regenerasi sel NG2-glia – merupakan jenis sel otak paling umum yang diketahui berkembang biak dan memperbarui diri pada otak orang dewasa.
“Penting bagi para peneliti untuk mengetahui bahwa pembaruan sel dikoordinasikan dengan waktu,” kata Vittorio Gallo, Ph.D., kepala akademik sementara dan direktur sementara Institut Penelitian Nasional Anak.
“Dengan pengetahuan ini, kita dapat menggali lebih dalam proses penyembuhan genetik tubuh untuk memahami bagaimana sel mengatur dan meregenerasi dirinya sendiri,” tandasnya. (BS)