Berandasehat.id – Pemanis buatan yang biasa digunakan, erythritol, sangat terkait dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi, menurut sebuah studi baru. Pemanis yang terbuat dari jagung fermentasi biasa digunakan pada produk yang dirancang rendah kalori, rendah karbohidrat, atau untuk orang yang sedang diet keto. Beberapa produk pengganti gula meja juga menggunakannya, seperti produk Truvia.
Pengganti gula umumnya direkomendasikan bagi penderita diabetes atau obesitas untuk mengontrol kadar gula darah atau untuk menurunkan berat badan. Tetapi hanya ada sedikit penelitian keamanan pada penggunaan jangka panjang, kata penulis studi tersebut, yang dilakukan oleh para peneliti di Cleveland Clinic dan diterbitkan pekan ini di jurnal Nature Medicine. Mereka menemukan bahwa orang dengan tingkat erythritol tertinggi dalam aliran darahnya memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung, stroke, atau kematian dalam waktu 3 tahun.
“Studi kami menunjukkan bahwa ketika peserta mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan dengan jumlah erythritol yang ditemukan di banyak makanan olahan, peningkatan kadar dalam darah diamati selama berhari-hari, menunjukkan potensi meningkatkan risiko pembekuan (darah),” kata penulis senior Stanley Hazen, MD, PhD.
Dia menambahkan perlu dilakukan studi keamanan lebih lanjut untuk menguji efek jangka panjang dari pemanis buatan secara umum, dan erythritol khususnya pada risiko serangan jantung dan stroke, terutama pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Erythritol dianggap aman oleh Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA), sehingga badan tersebut tidak memerlukan studi keamanan jangka panjang.
Para peneliti Cleveland Clinic melakukan tes laboratorium yang menunjukkan bahwa erythritol sebenarnya membuat darah lebih mudah menggumpal dengan cara yang diketahui menambah masalah jantung. Konon, batasan dalam penelitian mereka berarti bahwa para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah erythritol menyebabkan masalah kesehatan atau sebaliknya. Mereka merekomendasikan studi lebih lanjut.
“Pemanis seperti erythritol telah meningkat popularitasnya dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi perlu ada penelitian yang lebih mendalam tentang efek jangka panjangnya,” kata Hazen.
Hazen menambahkan, penyakit kardiovaskular berkembang dari waktu ke waktu, dan penyakit jantung adalah penyebab utama kematian secara global. “Kita perlu memastikan makanan yang kita makan tidak menjadi kontributor tersembunyi,” tandasnya dikutip laman WebMD. (BS)