Berandasehat.id – Penyakit autoimun lupus bisa berdampak pada kualitas hidup penderitanya, terutama saat kambuh. Saat ini tersedia obat yang dapat mengurangi peradangan lupus dan meredakan kekambuhan. Namun lebih dari separuh penderita lupus mencoba terapi alternatif. 

Sementara beberapa orang mengklaim produk alami memperbaiki gejala mereka, sedikit bukti ilmiah yang ada untuk membuktikan bahwa produk ini bekerja. Faktanya, beberapa suplemen dapat memperburuk gejala lupus atau berinteraksi dengan obat yang dikonsumsi pasien lupus. Itu sebabnya penderita lupus perlu memeriksakan diri ke dokter sebelum mencoba pengobatan baru atau terapi alternatif.

Berikut ini pengobatan alternatif yang kerap digunakan pasien lupus dirangkum dari laman WebMD:

1. Kunyit

Bumbu kuning yang digunakan dalam masakan India ini juga merupakan bahan pokok pengobatan tradisional Asia. Praktisi menggunakannya untuk penyakit kulit, persendian, dan pencernaan. Curcumin, bahan aktif dalam kunyit, memiliki sifat antiperadangan. Dalam satu penelitian kecil, penderita lupus yang mengonsumsi suplemen kunyit memiliki tekanan darah lebih rendah dan lebih sedikit tanda kerusakan ginjal. Bumbu ini juga dapat membantu melindungi tulang dari kerusakan akibat pemakaian kortikosteroid yang umumnya diresepkan untuk mengobati lupus.

2. Jahe

Rempah yang terbuat dari akar dengan nama yang sama, mengandung senyawa antiradang bernama gingerol. Dalam beberapa penelitian, jahe mengurangi nyeri dan peradangan osteoarthritis. Apakah itu mungkin memiliki efek yang sama pada lupus, sulit dikatakan. Sebagian besar bukti jahe untuk terapi  lupus berasal dari penelitian pada tikus, bukan manusia. Sampai penelitian mengungkapkan lebih banyak, menambahkan jahe ke dalam makanan sejauh ini dianggap aman.

3. Omega 3

Lemak sehat yang ditemukan pada ikan, kenari, dan biji rami ini memiliki sifat antiperadangan yang mungkin berguna untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus. Dalam beberapa penelitian, penderita lupus yang mengonsumsi suplemen omega-3 memiliki penyakit yang kurang aktif. Omega-3 dari suplemen atau makanan mungkin tidak akan cukup memperlambat penyakit dengan sendirinya, tetapi bisa jadi berguna sebagai tambahan untuk pengobatan lupus.

4. Teh hijau

Teh telah menjadi bagian penting dari pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad. Minuman ini juga populer di Barat karena potensi penyembuhannya. EGCG adalah bahan kimia dalam teh hijau yang berada di balik banyak khasiat yang menyehatkan. Ini adalah antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan. Dalam satu penelitian kecil, penderita lupus yang mengonsumsi ekstrak teh hijau setiap hari selama 3 bulan memiliki penyakit yang kurang aktif dan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Ilustrasi teh hijau (dok. ist)

5. Vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk tulang yang kuat dan sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan penderita lupus mungkin kekurangan vitamin ini. Tubuh membuat vitamin D saat matahari menyentuh kulit. Namun sinar matahari dapat memicu gejala lupus pada beberapa orang. Juga, kortikosteroid, pengobatan lupus yang umum, dapat mengubah cara tubuh menggunakan vitamin D dan bisa memicu kekurangan vitamin ini. Tes darah dapat mengukur kadar vitamin D untuk mengetahui apakah penderita lupusmemerlukan suplemen.

6. Minyak zaitun

Minyak zaitun adalah sumber utama lemak dalam diet Mediterania. Rahasia kesehatannya adalah bahan kimia tumbuhan yang disebut fenol, yang bermanfaat mengurangi peradangan dan membantu mengatur sistem kekebalan tubuh. Karena dapat membantu melindungi dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker, minyak zaitun merupakan tambahan yang layak untuk diet sehat apa pun. Carilah jenis minyak zaitun extra-virgin, yang diproduksi tanpa panas tinggi atau bahan kimia, yang mempertahankan lebih banyak nutrisinya.

7. Quercetin

Bahan kimia ini memberi warna cerah pada anggur, ceri, dan beri. Ini juga merupakan antioksidan kuat dan memiliki sifat antiperadangan. Tetapi ketika berbicara tentang lupus, apa yang kita ketahui tentang quercetin sebagian besar berasal dari penelitian laboratorium dan hewan. Sampai kita memiliki lebih banyak penelitian pada manusia, yang terbaik adalah mendapatkan nutrisi ini dari buah dan sayuran. Untuk diketahui, suplemen quercetin dapat menyebabkan sakit kepala, sakit perut dan, dalam dosis besar, kerusakan ginjal. (BS)

Advertisement