Berandasehat.id – Kalsium adalah mineral yang paling sering dikaitkan dengan kesehatan tulang dan gigi, meskipun juga berperan penting dalam pembekuan darah, membantu otot berkontraksi, dan mengatur irama jantung dan fungsi saraf. Sekitar 99% kalsium tubuh disimpan dalam tulang, dan 1% sisanya terdapat dalam darah, otot, dan jaringan lain.

Untuk melakukan fungsi vital sehari-hari ini, tubuh bekerja untuk menjaga jumlah kalsium tetap dalam darah dan jaringan. Jika kadar kalsium turun terlalu rendah dalam darah, hormon paratiroid (PTH) akan memberi sinyal pada tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam aliran darah. Hormon ini juga dapat mengaktifkan vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium di usus. Pada saat yang sama, PTH memberi sinyal pada ginjal untuk melepaskan lebih sedikit kalsium dalam urin. 

Ketika tubuh memiliki cukup kalsium, hormon lain yang disebut kalsitonin bekerja untuk melakukan yang sebaliknya: menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan menghentikan pelepasan kalsium dari tulang dan memberi sinyal pada ginjal untuk membuang lebih banyak kalsium dalam urin.

Dikutip dari laman Harvard T.H Chan School of Public Health, tubuh mendapatkan kalsium yang dibutuhkannya dengan dua cara. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium, dan satunya lagi dengan mengambil kalsium dari dalam tubuh. Jika seseorang tidak mengonsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, tubuh akan mengeluarkan kalsium dari tulang. Idealnya, kalsium yang “dipinjam” dari tulang akan diganti di kemudian hari. Tapi ini tidak selalu terjadi, dan tidak selalu bisa dicapai hanya dengan makan lebih banyak kalsium.

Ragam pangan sumber kalsium (dok. ist)

Jumlah Kalsium yang Direkomendasikan

Angka Kecukupan Gizi yang Direkomendasikan (RDA) kalsium untuk wanita usia 19-50 tahun adalah 1.000 mg setiap hari; untuk wanita 51+, 1.200 mg. Untuk wanita hamil dan menyusui, RDA adalah 1.000 mg. Untuk pria usia 19-70 tahun, RDA adalah 1.000 mg; untuk pria 71+ tahun, 1.200 mg. 

Kalsium tersedia secara luas dalam banyak makanan, bukan hanya susu dan makanan olahan susu lainnya. Buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan beberapa sayuran bertepung adalah sumber kalsium yang baik. Keju, yogurt, jus jeruk yang diperkaya kalsium, labu musim dingin, edamame, tahu, almond, sarden merupakan sumber pangan kaya kalsium.

Hipokalsemia

Tingkat kalsium dalam darah diatur dengan ketat. Tulang akan melepaskan kalsium ke dalam darah jika diet tidak mencukupi, dan biasanya tidak ada gejala yang muncul. Kekurangan kalsium yang lebih serius, yang disebut hipokalsemia, diakibatkan oleh penyakit seperti gagal ginjal, operasi saluran pencernaan seperti bypass lambung, atau obat-obatan seperti diuretik yang mengganggu penyerapan.

Gejala hipokalsemia di antaranya kram otot atau kelemahan, mati rasa atau kesemutan pada jari, detak jantung tidak normal, dan nafsu makan buruk.

Kekurangan kalsium secara bertahap dan progresif dapat terjadi pada orang yang tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup dalam jangka panjang atau yang kehilangan kemampuan untuk menyerap kalsium. Tahap awal pertama dari pengeroposan tulang disebut osteopenia dan, jika tidak diobati, osteoporosis akan mengikuti. (BS)

Advertisement