Berandasehat.id – Kasus kehilangan penglihatan dan kematian meningkat akibat pemakaian obat tetes mata yang terkontaminasi dengan strain langka bakteri yang resisten terhadap obat, Pseudomonas aeruginosa. Penyelidikan mengungkap, secara keseluruhan, empat orang telah meninggal, dengan satu kematian baru telah dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). 

Sementara itu, sebanyak 14 orang mengalami kehilangan penglihatan, sebanyak enam kasus baru dilaporkan pekan lalu. Infeksi sekarang telah dilaporkan pada 81 orang yang tinggal di 18 negara bagian. Empat kasus telah melibatkan orang-orang yang harus menjalani operasi pengangkatan bola mata, demikian laporan Healthday.

Kasus tersebut melibatkan 10 merek obat tetes mata, yang paling umum adalah Air Mata Buatan EzriCare. Tetes Mata Pelumas Air Mata Buatan produksi Global Pharma Healthcare pertama kali ditarik kembali pada bulan Februari. Obat tetes mata tersebut didistribusikan oleh EzriCare dan Delsam Pharma.

Di antara pasien yang baru diidentifikasi, banyak yang ingat menggunakan obat tetes mata atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang di mana yang lain terinfeksi bakteri. Bakteri patogen itu dapat menyebar ke mereka yang belum menggunakan obat tetes, menurut catatan CDC.

Tanda-tanda infeksi dapat berupa keluarnya cairan berwarna kuning, hijau, atau bening dari mata. Tanda lain termasuk sakit mata atau ketidaknyamanan, kemerahan pada mata atau kelopak mata, sensasi benda asing, sensitivitas cahaya, dan penglihatan kabur.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memeriksa fasilitas Global Pharma Healthcare selama 11 hari pada pertengahan Februari silam. Dalam sebuah laporan yang dirilis setelahnya, agensi tersebut mengatakan bahwa proses pembuatan oleh pabrik ‘tidak memiliki jaminan sterilitas produk’ untuk batch yang dibuat antara Desember 2020 hingga April 2022. (BS)